Saat PKL di perusahaan pabrik karton, saya menyadari bahwa setiap bagian di
sebuah perusahaan dari mulai sales, customer service, marketing, produksi,
dispatch, keuangan, hingga kebersihan memiliki peran yang sangat perting bagi
keberlangsungan perusahaan tersebut.
Sedangkan di Kominfo, saya mengamati bahwa kantor kementerian ibarat sebuah
organisasi besar yang
memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk sebuah negara. Hubungan antara menteri dan staffnya saya ibaratkan seperti organisasi di
kampus. Setiap pergantian menteri akan ada perubahan tujuan atau visi misi yang
berbeda, sama hal seperti pemilihan ketua umum di organisasi.
Pergantian menteri ini bisa jadi akan mengubah beberapa kebijakan yang
sudah ada atau hanya sekedar melanjutkannya saja. Untuk menjalankan visi misi
tersebut, menteri mengarahkan bawahannya untuk bersama mencapai hal tersebut. Menteri
memberikan arahan, memantau, dan memberikan persetujuan tertentu. Nantinya
setiap Biro atau Divisi akan berkoordinasi dengan menteri melalui sekretaris
jenderal terkait pencapain yang sudah diraih.
Diposisikan di Pusat Kerjasama Internasional sub bidang Multilateral, saya
kembali mendapat banyak pelajaran dan pengetahuan baru, terutama di bidang
kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia dan dunia. Dimulai
dengan Ekonomi Digital Baru, ketika kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan
dunia bisnis dan memudahkan konsumen serta para pembisnis dalam memenuhi
kebutuhannya. Telpon genggam dan internet berperan penting dalam hal ini. Banyak
sekali program yang hadir dari adanya Ekonomi Digital, seperti adanya mobile wallets, e-banking,
dan e-commerce.
Selanjutnya tentang Rencana Pitalebar Indonesia atau Indonesia Broadband
Plan yang akan memperluas pengguna internet di perkotaan hingga di pedesaan
dan pemanfaatannya dalam bidang kehidupan seperti e-Pemerintahan, e-Pendidikan,
e-Kesehatan, e-Logistik, dll. Dari sini saya mengetahui bahwa Indonesia sedang
dalam tahap perkembangan menuju internet yang lebih cepat lagi dan memanfaatkan
internet untuk kebutuhan masyarakat.
Saya semakin bersemangat saat mendapatkan pengetahuan baru tentang Smart
City dan Internet of Things (IoT) melalui sharing dengan salah satu
karyawan di Multilateral. Hal ini sangat menarik karena semua benda dalam kehidupan
kita nantinya akan terintegrasi dengan internet untuk mempermudah kehidupan
manusia. Dengan teknologi IoT inilah negara sedang dalam tahap menuju Smart
City dengan menanamkan perangkat cerdas dalam memnghubungkannya di
lingkungan perkotaan dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan
publik, menciptakan peluang baru untuk bisnis, dan memperkaya kehidupan
masyarakat.
Banyak hal baru tentang perkembangan TIK di dunia dan
istilah-istilah baru seputar TIK yang saya dapat selama PKL di sini. Seperti
Big Data yang merupakan dampak dari IoT. Ketika semua benda terhubung dengan
Internet, maka benda-benda ini akan memiliki IP Address seperti halnya komputer
kita dan juga akan dibutuhkan tempat yang sangat besar untuk menampung data
tersebut. Maka munculnya Big Data yang mampu menampung data-data dalam jumlah
besar dan dalam waktu yang cepat.
Dengan pengetahuan baru yang saya peroleh ini, saya
mendapat banyak bahan untuk didiskusikan dengan teman-teman saya di organisasi
kampus atau hanya sekedar bercerita tentang pengalaman dengan teman-teman main
saya.
Peran Kominfo
Dalam bidang pekerjaan, Kominfo sangat berperan penting bagi
keberlangsungan TIK di Indonesia. Mereka mengurus Spektrum gelombang yang
membuat masyarakat dapat menonton televisi, mendengarkan radio, dan mengakses
internet. Mereka juga mengurus terkait nomor probabilitas yang membedakan 4
digit awal nomor pada setiap kartu provider di Indonesia dan mencegah
terjadinya cyber crime. Kominfo
juga merupakan humas Indonesia yang menjembatani seluruh informasi ke
masyarakat.
Kominfo melalui perwakilannya di Pusat Kerjasama Internasional (Pus KI) sub
bidang Multilateral mengikuti beberapa organisasi internasional dalam bidang
TIK, yaitu ITU, UPU, ETSI, dan WTO. ITU (International Telecommunicaion Union)
merupakan Badan dibawah naungan PBB yang mengurus tentang telekomunikasi dunia,
singkatnya ITU adalah Kominfo untuk PBB. Mereka membuat standardisasi dan
kebijakan terkait TIK untuk dunia.
UPU (Universal Postal Union) juga merupakan badan di bawah PBB yang
mengurus pengiriman surat dan barang dari dan ke luar negeri. UPU seperti
kantor pos dunia. Indonesia saat inipun sedang mencalonkan diri untuk menjadi
Anggota Dewan Administrasi (Council Administration) dan Postal Operations Council di UPU untuk tahun 2017. Selama PKL, saya dan teman saya pun mendapat
kehormatan untuk mengurus surat permintaan dukungan kepada tiap menteri negara
anggota UPU.
Saat menghadiri rapat untuk persiapan sidang CA dan POC, saya baru
mengetahui bahwa Direktorat Pos merupakan badan di bawah naungan Kominfo,
sedangkan PT Pos adalah adalah perusahaan di bawah BUMN yang berorientasi pada
profit. Pus KI bersama Direktorat Pos dan PT Pos bekerja sama untuk Indonesia
di UPU.
Selanjutnya ETSI (European Telecommunications Standards Institute)
merupakan Organisasi independen dan non profit dalam bidang telekomunikasi di
Eropa dan bertujuan untuk menyediakan jaringan komunikasi wireles di seluruh
Eropa di pita frekuensi 2-11 GHz dan di negara-negara lain yang mengikuti
standard ETSI. Sedangkan WTO (World Trade Organisation) adalah organisasi
perdagangan dunia yang mengurus perdagangan antar negara di dunia.
Dengan keikutsertaan Indonesia di organisasi Internasional ini, tentu memberikan kontribusi besar untuk
penyelengaraan bernegara. Indonesia dapat menyampaikan gagasan dan kebijakannya
di dunia Internasional. Selain itu dengan kemajuan TIK di dunia, Indonesia
mendapatkan informasi tentang kebijakan internasional secara langsung dan dapat
mengimplementasikannya di Indonesia secara bertahap. Seperti adanya kebijakan
tentang Smart City yang diselenggarakan oleh ITU dengan mengadakan forum diskusi
kepada negara anggotanya.
Bisa dikatakan bahwa peran Multilateral di organisasi internasional seperti
humas, yaitu menyampaikan gagasan yang dimiliki dan dikehendaki Indonesia ke
dunia internasional dan menyampaikan hal-hal yang terjadi di dunia Internasional
ke dalam negeri.
0 komentar:
Posting Komentar