Selasa, 14 Juli 2015

,

Berbuka Puasa, Berbuka Silaturahim

Buka puasa di bulan Ramadhan tidak hanya sekedar tentang membatalkan puasa, tetapi juga menjadi hal yang mempererat kembali hubungan dengan masa lalu. Masa lalu di sini bukan soal ceelbeka dengan mantan, tapi dengan teman-teman lama dari masa lalu. Dari teman SD, SMP, SMA, atau teman sepermainan di rumah yang dekat sejak lahir. Bulan Ramadhan menjadi bulan penyambung silaturahmi dan tali pertemanan atau persuadaraan.

Tidak melulu dengan teman-teman lama, buka bersama (bukber) dengan teman kampus, tenan kantor, atau keluarga besar sekalipun menjadi hal yang tidak boleh ketinggalan. Buka puasa bersama dengan orang-orang spesial menjadi hal yang wajib dilakukan di momen puasa Ramadhan yang hanya datang sebulan dalam setahun. Tidak heran jika banyak sekali orang-orang yang mengunggah foto kebersamaan mereka saat bukber di jejaring sosial. 

Menurut saya pribadi mengunggah foto bukber di jejaring sosial adalah bentuk syukur bisa berjumpa yang dibagi ke banyak orang dan salah satu tanda we may not miss this moment in a capture or whatever

Ramadhan tahun ini pun menjadi ajang saya berkumpul kembali dengan teman SMA saya, yang hampir 2 atau 3 tahun tidak jumpa. Bukan karena tidak pernah ada acara kumpul bersama, sempat ada beberapa acara seperti tahun baru, tapi saya tidak bisa hadir. Justru ketika tempat tinggal saya sudah tidak di tangerang dan butuh sekitar 1 setengah jam perjalanan pergi naik motor, saya bela-belain datang dari jauh demi bertemu mereka.

Senang bertemu dengan mereka dengan jumlah yang hampir komplit. Banyak cerita dan perubahan fisik tentunya. Yang kurus jadi lebih berisi, yang berisi jadi lebih kurus, tapi ada juga yang ga berubah. Tapi sifat-sifat mereka ga banyak berubah. Masih sama seperti dulu. Ada yang masih dibully, ada yang gaya ketawa, gaya bercanda, atau gaya malu-malunya masih sama. Ditambah lagi cerita kenangan masa lalu sewaktu di sekolah dengan guru yang bikin ketawa. Aaah jadi kangen masa-masa itu kaaaannnnn hehe


Masih di Tangerang, beruntung saya masih punya banyak keluarga di sini untuk menginap. Keesokan harinya saya meet up lagi dengan teman SMA di Rohis. Ini dadakan banget. Karena dadakan Yang datang ga banyak. Tapi cukup untung saling bersilaturahmi dan berbagi cerita. Dari yang sedikit ini juga seru ternyata. Ada kabar bahagia dan ada hal yang baru aku lihat, hehe. Yang terpenting perhatian mereka yang ruaaaar biasa. Senang punya saudara seperti mereka.

Setelah bukber teman SMA, sekarang bukber teman kantor dari DiAR YKBH. Setelah projek Ramadhan kami hampir semuanya usai kecuali Roadshow Edukasi Ramadhan, kami diundang bukber di Bebek Kaleyo Tebet sebagai ucapan terima kasih oleh petinggi-petinggi DiAR. Bukber kantor ini sebenarnya menjadi pertanda berakhirnya kesibukan dan tugas saya di kantor selama Ramadhan. I'm supposed to be happy, but actually i still wanna do more, karena ich hab' keinen guten Platz zu gehen mehr. At least nikmatin ajalah yaaa



Anyway, mungkin restauran agak lesu di siang hari di bulan Ramadhan, tapi menjelang waktu berbuka, jangan harap dapat tempat makan kalau belum reservasi atau harus jadi korban PHP alias waiting list. Begitu reservasi jam 2 siang di Bebek Kaleyo pun kami tidak dapat di ruangan ber AC atau yang bisa duduk lesehan karena sudah di-booking orang lain dari beberapa hari sebelumnya. Bukber di rumah lebih nikmat ternyata walaupun merepotkan tuan rumah.

Bukber selanjutnya adalah bukber dengan teman nongkrong di kampus. Kami berencana makan di K-Town, di daerah daan mogot. Jaraknya hampir sama jauhnya seperti ke Tangerang hanya kami hemat waktu 30 menit. Kami rela jauh dari timur datang ke barat hanya untuk bukber dengan makan korea. Saya pun mengajak teman saya yang beru kecanduan drama korea. 

Di daerah Citra 6 Daan Mogot, restauran di sini tidak seramai dengan restauran di luar ruko atau komplek ini waktu berbuka puasa. Mungkin karena akses angkutan umum yang tidak tersedia. Begitu kami tiba K-Town, hoel, restaurannya tutup. Huaaah agak kaget ya, karena sudah datang jauh-jauh dan teman saya pun sudah membayangkan menu-menu yang akan dipesan tapi ternyata tokonya tutup setiap hari selasa.

Akhirnya kami pun memilih makan di restauran Jepang "Ozumo" yang tidak jauh dari sini. Makanan di restauran ini ternyata tidak membuat kami menyesal dengan tutupnya K-Town karena makanannya sehr lecker. Kami pun bisa memilih menu dengan nasi, ada yang pesan ramen, dan saya sendiri pesan udon. Setidaknya kami bisa pesan Sushi dan Sashimi atau Nigiri ball.




Keseruan bukber berikutnya adalah bukber dengan saudara saya yang tinggal di Tangerang. Karena iseng buka sendirian di Kosan akhirnya saya main ke rumahnya dan dia mengajak saya bukber di Travelmie di daerah pasar lama Tangerang. Menu andalannya adalah Indomie yang sajikan sama persis seperti bungkusnya. Tidak hanya mie instan, tapi banyak menu lainnya seperti nasi panggang, kue cubit, kue pancong, roti bakar, dll.


Hal yang menarik adalah konsep tempat makannya yang dibuat anak gunung banget, seolah-olah kita ada di puncak gunung. Saya sendiri kaget begitu pertama melihat tempat ini penuh dengan tenda-tenda camping. Rupanya tempat ini adalah "meja-meja" nya yang dinamai pos. Ada sekitar 20 tenda kamping dan beberapa kursi di luar tenda.Peralatan makanannya juga seru, tempat minumnya bukan dengan gelas, tapi menggunakan botol minum. Nasi Bakar disajikan dengan alat pembakarnya. Yang terpenting, makanannya yang tidak kalah enak. 



Itu beberapa keberkahan Ramadhan bukber dengan orang-orang istimewa. Walaupun ada acara bukber dengan teman SD yang terpaksa dilewatkan karena harus mengajar part time di Jakarta. Overall, Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Continue reading Berbuka Puasa, Berbuka Silaturahim