Rabu, 27 Desember 2017

, , ,

Kim Jong Hyun's Death Teaches Me Life

It's been 10 days after Kim Jong Hyun passed away on December 18, 2017. His death brought so much tears from his family, friends, fans, and also other KPop fans. No one ever expected that he would have gone by taken his own life because he felt depressed. He was such bright and funny person. Even before he is dead, he already finished his concert, filming a variety show "Night Goblin, and filming his MV for his solo comeback next year in 2018. The Director of the MV and Night Goblin said that he was so bright and fun and never thought that he felt depressed.

pic from twt @gehenna1986


He was found dead by police after they received a call from his sister on 4 PM that she thought his brother was about to commit a suicide. Unfortunately police arrived at his residence at 6 PM and found that there was a frying fan with brown liquid and Jong Hyun died by carbon monoxide poisoning.

Later than his death's announcement, one of his friend said that he was frustrated because his ability in making music was worsening. The next day, Nine9 revealed the letter from Jong Hyun, that he asked her to publish after he's gone. In letter, he wrote about how depressed he was and the pain he felt.

After hearing the news of his death, I was so shock and didn't believe it at first. I was Shinee's fan when I first time listened to KPop and as far as I know he never caused any problems or scandals that would made him took his life and I also like his solo music. However, we may never knew what other people have been through in their life.

When I knew the reason behind his death was depression, it reminded me of the message of BTS' new album Love Yourself: Her. The teaser of this album told about their concern of  social problem such as depression and suicide. Especially in RM and V's photo teaser, there was an Ambigram or words written "I'm Fine" but if we turn upside down, the words can be read as "Save Me". It was such a depth meaning about someone who looks fine outside but actually he/she needs help inside.



At first when I watched "I Need U" MV by BTS, I always thought that they are so overreacted when they have problem. I mean like they are not supposed to be that depressed maybe because fortunately I never felt that way and my society is also fine. Until I found the reason that BTS wants to bring a message about the struggle of people who are depressed. Then I realized that the other part of this world, there are some people who have this kind of problem. Especially in the advanced country like USA, Japan, and Korea, which have a high suicide rate, whereas in my country, Indonesia, we barely hear news about it.

Jong Hyun's case made me feel very grateful to be born as a Moslem. We are taught that when we have problem we have Allah who will helps us and He never gives something that beyond our ability. He always has the answer in every problem through His Kalam in Koran. Maybe that's why every time I have a hard time, I always tell my problem to Him in my prayer. I also share it to my best friends because after that I feel so much better.

Unfortunately not many people have this belief, people who have hardship are in different condition, different religion, different culture, etc. Family, friends, and society play an important role of someone's condition. That's why I'm wondering if my friends or family have this kind of hardship and I want them to share their pain so it can make them feel better.

Everyone must be has a hardship. Everyone is struggling for his life. There is someone who is struggling physically or psychically. However there must be a way out of that situation. We have to believe that. We gotta endure the pain until the pain vanishes because we live in this world for a reason. We also need to watch our family and friends who might need our help, at least be there for them so they don't feel lonely.

In Jong Hyun's letter stated this sentence "when the doctor blamed my personality with a quiet voice, I thought it was easy to be a doctor." Here, I realized again that we need to be careful about what we say anything to someone else. It might hurt our communicant indirectly and became a wound in their heart. I always remember what Rasulullah SAW said "just say good things or remain silent." Sometime we just need to change our perspective to understand other people. Like my case which I didn't know about the depression before watching BTS MV.

Finally I can say by what BTS say in their latest album, Love Yourself, Love Myself. Let's live wisely.
Continue reading Kim Jong Hyun's Death Teaches Me Life

Senin, 04 Desember 2017

, , , , , , ,

Review Film Coco



Antara Keluarga dan Impian

Dalam rangka Hari Thanksgiving, Disney dan Pixar hadir menyuguhkan film animasi terbaru berjudul Coco. Film ini menceritakan tentang makna mengejar mimpi dan kehadiran keluarga. Dengan latar belakang kehidupan budaya Meksiko, tokoh utama dalam film ini adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Miguel. Miguel adalah salah cicit dari buyutnya bernama Coco.

Miguel memiliki sejarah silsilah keluarga yang sangat rinci dan selalu dilestarikan dengan diceritakan kepada keturunan di keluarganya. Keluarganya adalah pengusaha sepatu yang dimulai dari ibu buyutnya Miguel yaitu ibu Coco. Ibu Coco memulai bisnis sepatu karena ditinggalkan oleh suaminya yang lebih memilih mengejar musik dari pada keluarga. Hingga karena hal ini seluruh keluarga Migeul dilarang berurusan dengan musik, tetapi harus disibukkan dengan sepatu yang menjadi mata pencarian buyut-buyutnya.

Namun darah seni tetap mengalir di tubuh Miguel. Secara diam-diam ia pun belajar bermusik dan membangun sebuah tempat rahasia untuk mengembangkan bakatnya tanpa sepengetahuan keluarganya.  Hingga ada sebuah kompetisi musik di dekat kota yang ingin sekali Migeul ikuti, sayangnya hal itu ditentang oleh keluarganya.

Bertepatan dengan hari perayaan Orang Mati di Mexiko, Migeul pun nekad kabur di malam hari untuk mengikuti kompetisi musik tersebut. Sayangnya untuk mengikuti kompetisi itu, Migeul harus memiliki alat musik. Ia pun akhirnya pergi ke pemakaman untuk "meminjam" gitar yang tergantung di makam penyanyi idolanya yang ia yakini sebagai kakek buyutnya.

Seketika ia mengambil gitar tersebut, tanpa sadar Migeul sudah berada di dunia Orang Mati. Ia tidak bisa terlihat oleh keluarganya yang masih hidup, tetapi ia dapat dilihat dan melihat orang mati yang digambarkan dengan tengkorak dalam film ini. Di dunia ini pun ia bertemu dengan seluruh keluarganya yang sudah meninggal. Kebenaran mengenai sejarah keluarga pun terkuak saat Minguel berpetualang di negeri ini untuk kembali pulang.

Film Coco mengenalkan kita tentang budaya Día de los Muertos atau peringatan hari Orang Mati di Meksiko. Betapa keluarga yang masih hidup memiliki peran penting kepada keluarga mereka yang sudah meninggal. Keluarga di Meksiko melestarikan budaya ini agar roh dapat kembali pulang ke rumah saat hari Peringatan Orang Mati tiba menurut kepercayaan budaya mereka.

Pada hari kematian ini mereka memasang foto keluarga mereka dari mulai buyut hingga keluarga yang baru saja meninggal di atas sebuah altar. Kemudian mereka menaburkan bunga dari pemakaman hingga ke altar rumah mereka. Tujuannya adalah agar mereka tidak tersesat saat kembali ke rumah dan dapat berkumpul serta melihat keluarga mereka yang masih hidup.

Selain itu Coco mengajarkan arti penting tentang kehadiran keluarga dan mengejar mimpi. Mengenai hal ini,  Coco seperti berusaha untuk berada di dua pihak, si anak dan keluarga. Melalui cerita Miguel, Coco mengajarkan keluarga atau orang tua untuk tetap mendukung mimpi anak-anak mereka dan tidak membatasi atau melarang hal yang menjadi kesukaan mereka.

Tetapi dari sisi keluarga, Coco mencoba mengajarkan kepada anak-anak bahwa keluarga adalah tempat terbaik di dunia. Keluarga adalah tempat kembali dan akan selalu menerima keadaan kita. Keluarga sebenarnya hanya menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anak mereka di masa depan.

Mengenai animasi tidak perlu diragukan lagi, Disney dan Pixar selalu menguguhkan karya terbaik. Kali ini latar belakang film Coco didominasi oleh warna ungu untuk bangunan-bangunan yang ada di negeri Orang Mati dan warna Orange yang menjadi jembatan Orang Mati untuk mengunjungi keluarganya yang masih hidup.

Bila kebanyakan film dan mindset kita menggambarkan dunia Orang Mati adalah dunia yang menakutkan, Disney/Pixar mencoba menggambarkan bahwa dunia Orang Mati tidaklah menakutkan. Justru dunia ini tidak kalah indahnya dengan dunia orang hidup. Melalui petualangan Migeul, kehidupan Orang Mati diilustrasikan sama halnya seperti kehidupan manusia biasa. Hanya saja ada perbedaan yang tidak bisa dilakukan mereka di dunia itu.

Karakter tengkorang dalam film ini juga tidak digambarkan begitu menyeramkan. Tentu saja karena pertimbangan lainnya adalah untuk penonton anak-anak, karakter tengkorang berusaha digambarkan dengan bentuk dan aksi yang lucu.

Sayangnya sebelum film Coco diputar, Disney menyajikan film pendek Frozen: Olaf’s Frozen Adventure diawal film. Awalnya saya pikir dari kisah Frozen ini akan disambungkan menjadi awal cerita film Coco. Ternyata film ini dijadikan film pembuka. Kehadiran film pendek inipun menjadi kontroversi di beberapa negara terutama di Meksiko karena durasinya yang terlalu panjang untuk dikatakan film pendek.

Selain itu menurut mereka Disney terkesan ingin menunjukkan film yang banyak terisi orang kulit putih terlebih dahulu baru kulit hitam. Saya sendiri pun sempat berpikir apakah saya salah masuk studio karena Frozen took too much time on screen. Hampir saja saya ingin meninggalkan studio dan bertanya pada petugas kalau saja film Coco tidak segera juga muncul.

Continue reading Review Film Coco