Minggu, 07 Desember 2014

, ,

Resensi Bulan Terbelah di Langit Amerika: Petualangan Mencari (Kebenaran) Berita

Petualangan Hanum dan Rangga di Amerika bermula ketika Hanum mendapatkan tugas dari kantornya untuk membuat artikel tentang kejadian 11 September 2001 dengan temawould the world be better without Islam?”  dan di saat yang sama Rangga juga ditugaskan oleh professornya untuk menghadiri Konferensi di Washington DC.

Petualangnan mereka berdua semakin seru ketika hendak menuju Washington DC mereka tersesat akibat kerumunan massa yang sedang berdemo tentang peringatan hari 9/11 di New York. Ternyata dari terpisahnya mereka berdua, mereka menemukan pelajaran berharga antara hubungan Islam dan Amerika, serta menemukan hal-hal yang sangat berharga yang dibutuhkan Hanum untuk artikelnya.

Buku Bulan Terbelah di Langit Amerika (BTdLA) karya Hanum Salsabiela Rais dan suaminya Rangga Almahendra ini kembali mengajak kita untuk melihat cahaya Islam di negeri Paman Sam ini melalui kejadian 9 September 2001. Jika pada buku 99 Cahaya di Langit Eropa (99 Cahaya), gaya penulisan hanya berorientasi pada cerita Hanum, maka kali ini mereka membuat gaya penulisan dalam buku ini lebih menarik dengan mengambil sudut pandang kedua penulis (Hanum dan Rangga) dan beberapa narasi kejadian berdasarkan tanggal.

Hanum dan Rangga begitu apik dalam menceritakan kejadian demi kejadian yang mereka alami saat terpisah di Washington DC. Narasi tentang kejadian 9/11 juga digambarkan dengan sangat baik, sehingga membawa pembaca seolah-olah sedang melihat dan merasakan langsung kejadian tersebut. Mereka juga memberikan beberapa fakta dan logika tentang kejadian tersebut melalui tokoh antar tokoh saat Hanum melakukan wawancara, seperti “kenapa bangunan yang begitu tinggi dan kuat tersebut bisa jatuh” dan “terdengar bunyi ledakan bom di lantai bawah gedung padahal pesawat jatuh dari atas”.

Keterkaitan antar tokoh dalam novel ini menambah nuansa dalam petualangan Hanum dan Rangga. Seperti Jones yang sangat membenci Islam karena Istrinya meninggal akibat kejadian tersebut dan Julia seorang mualaf yang juga ditinggal mati oleh suaminya akibat kejadian yang sama merupakan narasumber Hanum dan istri dan suami mereka yang meninggal memiliki hubungan sebagai karyawan Phillipus Brown yang merupakan pemateri Konferensi Rangga ketika di Washington DC.

Tidak hanya soal keterkaitan 9/11 yang selama ini menyudutkan islam yang dibahas Hanum dan Rangga dalam kaitan Islam dan Amerika, mereka juga menemukan fakta lainnya seperti sejarah singkat berdirinya benua Amerika, Thomas Jefferson yang bisa berbahasa Arab dan juga memperlajari Al-Qur’an, simbol-simbol Islam yang digunakan di kantor-kantor pengadilan Amerika, salah satu terjemahan ayat suci Al-Qur’an yang dipajang di pintu masuk gerbang Fakultas Hukum Harvard University, dan lainnya.

Walaupun untuk cerita-cerita awal novel ini sempat membosankan, tapi begitu mengikuti petualangan mereka di Amerika, novel ini semakin menarik. Pada intinya, novel BTdLA lagi-lagi memberikan khazanah pengetahuan yang baru tentang sejarah Islam dan memberikan bukti lainnya yang membuat kita semakin bangga dengan agama ini.

0 komentar:

Posting Komentar