Petualangan Hanum dan Rangga di
Amerika bermula ketika Hanum mendapatkan tugas dari kantornya untuk membuat
artikel tentang kejadian 11
September 2001 dengan tema “would the world be better without Islam?” dan
di saat yang sama Rangga juga ditugaskan oleh professornya untuk menghadiri
Konferensi di Washington DC.
Petualangnan mereka berdua semakin seru ketika hendak menuju Washington DC
mereka tersesat akibat kerumunan massa yang sedang berdemo tentang peringatan
hari 9/11 di New York. Ternyata dari terpisahnya mereka berdua, mereka
menemukan pelajaran berharga antara hubungan Islam dan Amerika, serta menemukan
hal-hal yang sangat berharga yang dibutuhkan Hanum untuk artikelnya.
Buku Bulan Terbelah di Langit Amerika (BTdLA) karya Hanum Salsabiela
Rais dan suaminya Rangga Almahendra ini kembali mengajak kita untuk melihat
cahaya Islam di negeri Paman Sam ini melalui kejadian 9 September 2001. Jika
pada buku 99 Cahaya di Langit Eropa (99 Cahaya), gaya penulisan hanya
berorientasi pada cerita Hanum, maka kali ini mereka membuat gaya penulisan
dalam buku ini lebih menarik dengan mengambil sudut pandang kedua penulis
(Hanum dan Rangga) dan beberapa narasi kejadian berdasarkan tanggal.
Hanum dan Rangga begitu apik dalam menceritakan kejadian demi kejadian yang
mereka alami saat terpisah di Washington DC. Narasi tentang kejadian 9/11 juga
digambarkan dengan sangat baik, sehingga membawa pembaca seolah-olah sedang
melihat dan merasakan langsung kejadian tersebut. Mereka juga memberikan
beberapa fakta dan logika tentang kejadian tersebut melalui tokoh antar tokoh
saat Hanum melakukan wawancara, seperti “kenapa bangunan yang begitu tinggi dan
kuat tersebut bisa jatuh” dan “terdengar bunyi ledakan bom di lantai bawah
gedung padahal pesawat jatuh dari atas”.
Keterkaitan antar tokoh dalam novel ini menambah nuansa dalam petualangan
Hanum dan Rangga. Seperti Jones yang sangat membenci Islam karena Istrinya
meninggal akibat kejadian tersebut dan Julia seorang mualaf yang juga ditinggal
mati oleh suaminya akibat kejadian yang sama merupakan narasumber Hanum dan
istri dan suami mereka yang meninggal memiliki hubungan sebagai karyawan
Phillipus Brown yang merupakan pemateri Konferensi Rangga ketika di Washington
DC.
Tidak hanya soal keterkaitan 9/11 yang selama ini menyudutkan islam yang
dibahas Hanum dan Rangga dalam kaitan Islam dan Amerika, mereka juga menemukan
fakta lainnya seperti sejarah singkat berdirinya benua Amerika, Thomas
Jefferson yang bisa berbahasa Arab dan juga memperlajari Al-Qur’an,
simbol-simbol Islam yang digunakan di kantor-kantor pengadilan Amerika, salah
satu terjemahan ayat suci Al-Qur’an yang dipajang di pintu masuk gerbang
Fakultas Hukum Harvard University, dan lainnya.
Walaupun untuk cerita-cerita awal novel ini sempat membosankan, tapi begitu
mengikuti petualangan mereka di Amerika, novel ini semakin menarik. Pada
intinya, novel BTdLA lagi-lagi memberikan khazanah pengetahuan yang baru
tentang sejarah Islam dan memberikan bukti lainnya yang membuat kita semakin bangga
dengan agama ini.
0 komentar:
Posting Komentar