Jumat, 11 Januari 2013

Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi - Jihad Fii Sabilillah



Oleh: Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi
Jihad Fii Sabilillah
Majelis Ta’lim Habib Ali Al Habsyi Kwitang– 6 Januari 2013

Dari Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, Jihad adalah termasuk dari bagian dari amar ma’ruf dan nahi munkar. Adalah yang paling tinggi, yang paling mulia dan paling utama. Itu merupakan puncak dari melaksanakan yang ma’ruf untuk menegakkan pemahaman tauhid dan islam itu sendiri. Dan juga merupakan pencegahan dari perbuatan yang paling keji dan juga dosa, dan juga kekafiran dan musyrik.

Dan jihad yang pertama-tama adalah mengajak pada keislaman kemudian baru peperangan atau membunuh dengan pedang. Umat islam harus mengimani jihad, tapi ada waktu, saat atau kondisi-kondisinya. Orang islam harus mencurahkan segala kemampuannya untuk menegakkan kalimat Allah, untuk menegakkan agama Allah SWT. Tidak ada jalan lain untuk menggugurkan kewajiban dari jihad itu sendiri kecuali menjadi utusan dari perintah Allah kepada ummat sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam Al Qur’anul karim.


Jihad ada di dalam Al Qur’an dan Hadits dengan panjang lebar. Dan kami bertabarruk untuk mengambil sedikit dari kemuliaan pokok agama. Dan Allah memuliakan Islam dengan jihad dan orang islam itu sendiri. Dan merendahkan orang yang musyrik.


Dalam Al Qur’an di jelaskan
“telah ditulis/diwajibkan bagimu peperangan. Itu tentunya kamu benci atau tidak menyukai. Dan sungguh yang tidak kamu sukai itu adalah yang baik bagi kamu. Juga sebaliknya sungguh yang kamu sukai yang kamu anggap baik adalah yang tidak baik bagi mu. Allah maha mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Jihad adalah perjuangan yang murni karena Allah SWT dan untuk menegakkan agama Allah SWT. Jihad adalah bagian
terpenting dalam amar ma’ruf nahi munkar karena menegakkan agama Allah, menegakkan hukum-hukum Allah, memerangi orang-orang melanggar hukum Allah, berarti menjunjung tinggi agam Allah dengan memerangi kemaksiatan juga kemunkaran.

Dan berperanglah, Perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah, tidak ada lagi pelanggaran terhadap hukum Allah, tidak ada lagi kemusyrikan, dsb. Dan agama itu adalah agama menjadi bagi Allah SWT.
Dan Allah mengutamakan orang-orang yang berjihad dari pada orang yang duduk dengan pahala yang sangat besar, derajat, ampunan , dan juga rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Jadi keutamaan yang berjihad di jalan Allah adalah pahala di sisi Allah dan juga surga bagi orang yang mati di dalam peprangan jihad fii sabilillah.

Para sahabat nabi saw sangat teguh pendirian, sangat memegang teguh apa yang diperintah Rasulullah SAW dan merupakan generasi terbaik setelah para Nabi dan Rasul.  Dan Allah mencintai mereka dan menyediakan surge bagi mereka dan jalan hidup mereka adalah sebagai petunjuk dalam segala hal yang harus diikuti. Kebanyakan dari mereka adalah meninggal mati sebagai syuhada.
“Orang-orang terdahulu dari para sahabat yaitu kaum muhajirin dan anshor, dan orang-orang yang mengikutinya di dalam kebaikan Allah ridho terhadap mereka dan mereka juga ridho kepada Allah. Disediakan bagi mereka surge yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka hidup abadi di dalamnya dan itu merupakan kemenangan yang abadi.”

Jadi mereka para sahabat ini berjuang fii sabilillah mereka menyebarkan Allah. kemudian setelah menyebarkan Allah, bagi yang menentang untuk masuk ke dalam islam, barulah mereka memerangi orang-orang musyrikin tersebut. kemudian itu berlangsung terus hingga zaman khalifah yang berikutnya, khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, dan seterusnya dan hingga banyak sekali para sahabat yang gugur sebagai syuhada di jalan Allah SWT. Karena keutamaan dari syahid di  jalan Allah sangat mulia. Jadi perumpaan orang yang jihad di jalan Allah SWT adalah sepeti orang puasa dan sholat dengan membaca ayat-ayat Allah yang tidak berhenti puasa dan sholatnya sampai orang-orang berjihad fii sabilillah kembali ke tempatnya, ke rumahnya. Jadi, sangatlah mulia pahala yang dijanjikan  Allah SWT agi orang yang Jihad fii sabilillah.

Nabi SAW juga sangat cintai akan jihad. Dijelaskan dalam Hadits “aku sangat senang apabila aku berperang di dalam jalan Allah, kemudian aku terbunuh, kemudian aku dihidupkan lagi, kemudian aku berperang kemudian aku terbunuh kemudian aku hidupkan lahi kemudian aku berperang kemudian aku terbunuh.”
Jadi ma’asyiral muslimin, jihad merupakan bagian amar ma’ruf nahi munkar dan merupakan derajat tertinggi dari amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri. Jadi, mengenai jihad adalah harus ditetapkan dengan fatwa hingga para ulama menetapkan apakah suatu peperangan itu membela agama Allah, membela hukum Allah ataupun ada sebab-sebab lain tentang masalah politik, ekonomi. Jadi semua  harus mengetahui masalah yang sebenarnya baru memfatwakan bahwa peperangan tersebut adalah peperangan dalam membela jalan Allah.

Musuh-musuh Islam juga pasti tidak tinggal diam, mereka menggunakan taktik untuk melemahkan semangat jihad orang-orang muslim. Jadi, mudah-mudahan senantiasa memelihara umat islam dan memelihara agama Allah SWT dari ganggguan yang dilakukan orang-orang yang musyrik yang melanggar perintah Allah, yang melakukan kemungkaran atau yang melakukan kemaksiatan di atas muka bumi Allah.

Dan terakhir di sini dijelaskan, “perangilah orang-orang musyrik itu di mana saja kamu jumpai, tangkap mereka, kepung mereka, dan intai mereka di setiap tempat mengintai. Dan orang-orang beriman yang berperang yang berhijrah kemudian berperang fiii sabilillah dengan harta dan nyawa mereka mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT dan mereka itu termasuk orang-orang yang menang. Jadi, jihad adalah bagian penting dari amar ma’ruf nahi munkar karena menegakkan agama dan hukum Allah dan juga jelas sekali jihad telah disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi jihad adalah untuk menyelamati umat apakah dari kemaksiatan ataupun kemungkaran dsb. Dan keutamaan yang besar bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah SWT pahala dan derajat di sisi Allah SWT.


0 komentar:

Posting Komentar