Habib Ahmad bin Novel
bin Salim bin Jindan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar (1)
Majelis Ta’lim Habib
Ali Al Habsyi Kwitang – 16 Desember 2012
Di pagi hari ini dibahas dalam
kitab karangan Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad tentang suatu perkara yang
sangat-sangat penting di dalam agama Islam. Yaitu perkara tentang amar ma’ruf
dan nahi munkar, yaitu mengajakan kepada kebaikan dan melarang daripada
kemungkaran yang dilarang oleh Allah SWT.
Ketahuilah, bahwasannya kita
dijadikan oleh Allah sebagai sebaik-baiknya umat. “Kuntum khairan ummati ukhrijat linnas” kalian ini oleh Allah SWT
adalah sebagai sebaik-baiknya umat yang dilahirkan oleh umat manusia. Akan
tetapi kita menjadi sebaik-baiknya umat, tiada
lain karena berkat Nabi besar Muhammad SAW. Dan Allah SWT menyebutkan pilar-pilar
sebaik-baiknya umat. Memiliki ciri yang membedakan kita dengan umat-umat yang
terdahulu dan diantara pilar-pilar/sifat-sifat tersebut sebagaimana yang
dikatakan oleh Allah didalam Al Qur’an:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
Allah SWT menyebutkan sifat-sifat daripada mereka sebaik-baiknya umat,
- Kalian selalu mengajak kepada kebaikan,
- Dan melarang daripada kemungkaran karena Allah SWT,
- Dan senantiasa dalam keimanan kepada Allah SWT
Ini sifat yang dimuliakan oleh
Allah daripada umat Nabi Muhammad SAW. Karena itu apabila kita ingin menjadi
sebaik-baiknya umat, kita lihat introspeksi diri kita, apakah sifat yang disebutkan
ini ada di dalam diri kita. Sebab setiap orang islam yang menyatakan bersaksi
bahwa “tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah”,
maka dia dituntut untuk menyampaikan kalimat tersebut kepada umat manusia di
alam semesta. Menjadi tuntutan baginya, kewajiban baginya untuk menyampaikan
agama ini. Rasulullah SAW menyatakan di dalam haji Wada’, pada saat-saat
terakhir beliau saw mengatakan, “Hendaknya yang menyaksikan, mendengar, melihat
di antara kalian menyampaikan kepada orang-orang yang tidak hadir.” Ini
kewajiban setiap individu orang islam.
Pernah disebutkan bahwa banyak
sekelompok orang-orang Nasrani, orang-orang yang punya tugas untuk memindahkan
orang dari beberapa keyakinan. Mengajak orang-orang ke dalam agama tersebut.
Mereka berkumpul para misionaris ini, di dalam perkumpulan tersebut mereka
membahas dan mereka mengatakan bahwasannya “Kami orang-orang Nasrani setiap
tahun kami mengirim ke penjuru dunia puluhan ribu misionaris untuk mengajak
manusia domba-domba tersesat ke dalam ajaran mereka. tapi hasilnya tidak
seperti yang diharapkan.” Akan tetapi mereka heran dengan umat Islam, jumlah
misionaris tidak banyak seperti mereka, tapi kenapa setiap hari, setiap saat
bahkan setiap detik di muka bumi ini ribuan bahkan puluhan ribu orang-orang
yang masuk ke dalam agama Islam. Mereka heran, mereka berdiskusi, apa yang
menjadi penyebab utama manusia memeluk agama Islam? Padahal misionaris,
pendakwah di kalangan umat islam tidak banyak seperti mereka. Di akhir diskusi
mereka mengatakan bahwasannya misionaris orang-orang Nasrani setiap tahun hanya
puluhan ribu mereka sebarkan ke seluruh dunia. akan tetapi setiap individu umat
islam mereka dari sejak lahir sejak mengucap Lailahailallah Muhammdurrasulullah
mereka telah mengemban amanah ini mengajak orang-orang ke jalan Allah SWT
Hadirin Ini juga yang penting,
jangan kita lupakan. Dan ketahuilah di antara hal ibadah yang paling dekat
antara hamba dengan Allah SWT dan ibadah yang paling tepat menyenangkan hati
Nabi besar Muhammad SAW adalah Adda’wah
ilallah. Mengajak orang ke jalan
Allah. Bukan mengajak orang kepada pemikiran kita, bukan mengajak orang
kepada pendapatnya, Bukan mengajak orang kepada mazhabnya. Tapi mengajak orang
ke jalan Allah. Ini yang sangat penting, poin yang sangat penting di dalam
berdakwah ke jalan Allah SWT.
Pernah salah seorang ulama besar
di negeri Hadramaut, seorang wali besar sebagaimana dikutip oleh Habib Ali,
yaitu seorang ulama besar yaitu Habib Ja’far bin Muhammad Al Athos. Beliau
seorang ulama besar seorang wali besar di zamannya disebutkan adalah seorang
yang selalu berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan sadar. Ga cuma bermimpi
dan ga cuma sekali, tapi berjumpa setiap saat dengan Nabi Muhammad SAW salam
keadaan sadar. Suatu kali ketika beliau berjumpa
dengan Nabi besar Muhammad SAW dalam keadaan sadar. Beliau bertanya kepada
Rasulullah, beliau katakan, “Ya Rasulullah, ajarakan kepada saya suatu amalan
yang apabila saya jalankan saya akan dibukakan hati saya pada Allah dan diberikan
derajat yang paling tinggi di sisi Allah SWT?” Lihat, ini Habib tiap saat
berjumpa dengan Nabi besar Muhammad SAW dalam keadaan sadar, apa lagi yang
diinginkan? Derajat udah paling tinggi diberikan oleh Allah tapi Habib minta
anugerah yang lebih agung dari itu. Sebab, kesempurnaan di dalam meraih keimanan
di sisi Allah tidak ada habisnya. Ketika beliau bertanya pertanyaan tersebut,
Nabi besar Muhammad SAW mengatakan kepada Habib Ja’far bin Muhammad Al Athos
“Ya Ja’far, engkau ingin mendapat anugerah yang sangat agung terbesar dari
Allah? Pergilah engkau kepada putramu seorang imam di Hadramaut, putraku Ahmad
bin Umar bin Smait.” Alhabib Ahmad bin Umar bin Smait orang yang paling dekat,
pemimpin para Auliya di dalam berdakwah di jalan Allah SWT. Datang, beliau
(Habib Ja’far) tempuh perjalanan yang jauh dari Madinah untuk bertanya
menghadap kepada Habib Ahmad bin Umar. Begitu sampai di hadapan Habib Ahmad bin
Umar, sebelum beliau bicara, dijawab langsung oleh Ahmad bin Umar “Engkau dikirim
untuk menghadap kepadaku, ahlan wasahlan.
aku terima engkau,” “Engkau ingin anugerah yang sangat agung dari Allah SWT? Maka
Adda’wah illallah, mengajak orang ke jalan Allah SWT.” Sehingga itu omongan
dari Habib Ahmad bin Umar dipegang oleh Habib Ja’far dipegang dengan kuat,
dengan erat, beliau berdakwah di jalan Allah sehingga mendapat anugerah yang
sangat agung dari Allah SWT.
Alhabib Abdullah bin Alwi Al
Haddad hidup dan matinya di dalam berdakwah ke jalan Allah SWT. Mereka para Auliya
Allah SWT itulah kesibukan mereka (hidup dan matinya di dalam berdakwah ke
jalan Allah SWT), inilah yang mereka lakukan. Barusan kita liat dari apa yang
disampaikan oleh tamu kita dari Scotlandia Asy-Syekh Abdul Ali, bagaimana guru
beliau Al Imam Ahmad Masybul bin Thoha Al Haddad berdakwah bukan cuma ke kota
tapi juga ke pelosok Afrika untuk berdakwah di jalan Allah. Sampai di pelosok,
itu saat ini tempat tersebut sulit untuk dijangkau, tapi beberapa Da’I,
sekarang para da’I udah banyak yang pernah menduduki tempat-tempat itu. Setelah susah payah mereka dapati disitu perkampungan
yang jauh. Orang-orang semuanya menganut agama Islam. Ditanya, “siapa yang
mengenalkan kalian kepada agama islam? Siapa yang mengajarkan kalian kepada kebaikan?”
“Dahulu guru kami adalah Al Imam Habib Ahmad Masybul bin Thoha Al Haddad.”
Saya punya kakek, orang-orang
disini semuanya kenal, Alhabib Salim bin Ahmad bin Jindan, pernah tausiyah di
sini. “Ke pelosok manapun seseorang di
antara kita pergi, bakal denger namanya Imam Ahmad berjuang di jalan Allah SWT." Kita mendapatkan anugerah yang terbesar dari Allah swt dgn melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Minimal yang kita bisa lakukan jaga keluarga kita. Apa yang
kita denger di sini sampaikan kepada mereka, anak, keluarga kita, tetanggga
kita, sahabat-sahabat kita, orang-orang yang kita kenal. Ajak mereka ke jalan
yang diridhoi Allah SWT.
mudah-mudahan kita mendapatkan anugerah yang terbesar dari Allah SWT dan menjadikan kita bisa menyenangkan hati Nabi besar Muhammad SAW.
0 komentar:
Posting Komentar