Rekaman Tausiyah
PERSIAPAN MEMASUKI BULAN
SUCI RAMADHAN
Habib Ahmad bin Novel
Di Majelis Habib Ali Al
Habsyi Kuwitang – 24 Juni 2012
Ketahuilah bahwasannya Nabi Muhammad SAW itu kalo masuk bulan Rajab
beliau itu langsung berdoa kepada Allah SWT. di dalam doanya beliau saw meminta kepada Allah swt, agar Allah
memberikan kepadanya keberkahan di bulan rajab dan di bulan sya'ban, kemudian
beliau saw meminta kepada Allah agar dikasih panjang umur.
Banyak di antara kita minta sama Allah supaya dikasih panjang umur,
Nabi juga minta supaya dipanjangkann umurnya tapi untuk apa? Untuk apa? untuk
bisa memasuki bulan Ramadhan.
Tuh lihat tujuan Rasulullah bakal ape ? biar dipanjangin
sampe bulan Ramadhan.
emang ade ape di bulan suci Ramadhan?
Ade ada duit yang banyak? ga!,
ada jabatan yang tinggi? ga!, ada kesenangan dunia? ga!.
Bulan suci Ramadahan adalah bulan
ibadah, bulan ketaatan kepada Allah, bulan Al-Qur'an.
Bulan Al Quran yang sebentar lagi
bakal datang, semoga Allah kasih panjang umur pada hadirin sekalian, sehingga
berjumpa di bulan Ramadhan dalam keberkahan dan rahmat, dalam taat, dan dalam
keadaan yang diridhoi Allah swt.
Bulan Ramadhan yang bakal datang,
butuh persiapan dari kita keimanan yang kuat, sebab Al Imam Ghazali beliau
mengatakan, kita manusia ketika
hidup di dunia banyak dari kita yang meyibuki diri kita dengan kesibukan dunia
sampai kebakaran.
Padahal beliau mengatakan imaan seseorang di antara kita seorang muslimin klo satu minggu dia khususkan 1 hari aja untuk waktu bakal Allah swt yaitu hari jum'at. Klo orang mukminin dulu gitu ketemu hari jum'at udah dikhususkan bakal ibadah. Khusus bakal Allah swt. Terus disebutkan lagi, Allah ga minta banyak satu bulan aja, dari 12 bulan yang banyak cuma 1 bulan yaitu di bulan suci Ramadhan.
bulan Ramadhan butuh persiapan dari kita. Jangan sampai bulan
Ramadhan yang bakal datang ini keadaan kita sama saja seperti tahun lalu. Karena
Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad pernah mengutip, bahwasannya barang siapa yang
hari ini sama dengan hari kemarennya maka dikatakan orang yang rugi. Dan orang
yang sekarangnya yang hari ininya lebih buruk daripada hari kemaren maka
dikatakan orang yang dilaknati oleh Allah. Tapi orang yang berhasil, orang yang
sukses di sisi Allah SWT adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemaren.
Habib Abdullah bin Husein, Guru dari gurunya Habib Ali, beliau dan keluarga
besar beliau kalau sudah memasuki bulan Sya’ban kaya gini, beliau mempersiapkan
diri untuk menyambut bulan Ramadhan. Mungkin banyak di antara kita juga
siap-siap. Siap siap pakaian, bikin kue, bikin makanan, lebaran masih jauh udah
dipikirin.
Tapi beliau bukan pakaian dan urusan perut yang disiapin. Habib Abdullah
dan keluarganya dari jauh jauh hari dari bulan Rajab masuk udah dipersiapkan
untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Beliau mempersiapkan keluarga besar semua
mempersiapkan memasuki bulan Ramadhan.
Mempersiapkannya bagaimana? Membandingkan. Bulan Ramadhan tahun lalu bagaimana
keadaan saya dengan Allah? Berapa kali saya khatam Al-Qur’an? Ramadhan tahun
ini kudu lebih banyak. Tahun lalu bagaimana hubungan saya dengan Allah di bulan
Ramadhan? Tahun ini musti lebih baik hubungan saya dengan Allah. Mereka ingin Ramadhan
tahun ini harus jauh lebih baik dalam ketaatan, dalam ibadah, dalam semangat
menjalankan perintah Allah SWT.
Ketika mereka sudah mempersiapkan diri mengatur ibadah apa yang ingin
dicapai di bulan Ramadhan. Berapa kali mau khatam Al-Qur,an, berapa raka’at
ibadah. Apa yang beliau persiapkan semuanya? beliau duduk memanggil keluarga
besarnya anaknya, cucunya, keponakannya semua dikumpulin. Ketika mereka
berkumpul, Habib Abdullah bin Husein membicarakan kepada mereka tentang keistimewaan
dan kemuliaan bulan suci Ramadhan, bahwa pahala dilipatgandakan oleh Allat SWT,
Anugerah diberikan dan segala kemudahan baigi
umat Nabi Muhammad SAW diberikan oleh Allah di bulan suci Ramdhan.
Kemudian setelah dibicarakan kemuliaan, keistimewaan, dan keagungan bulan
suci Ramadhan, Habib Abdullah bertanya kepada anaknya dan keluarga besarnya. Ditanya
anaknya yang paling tua, “Apa persiapanmu menyambut bulan suci Ramadhan?” Dijawab
oleh anaknya “Abah, insya Allah bulan Ramadhan masuk, saya punya target mau
khatam Qur’an setiap hari, mau ibadah begini dan begitu, intinya Ramadhan tahun
ini ketaatan saya pada Allah lebih baik, ibadah saya lebih bagus dari Ramadhan
tahun lalu.”
Lalu anak yang kedua ditanya, anak ketiga ditanya dan semua ditanya satu
per satu. Hingga mereka semua menjawab Ramdahan tahun ini lebih baik dari Ramadhan
tahun lalu, ibadah bertambah lebih banyak. Kemudian, anak-anak dan semua
bertanya kepada Habib Abdullah bin Husein, “dan engkau wahai Abah, persiapanmu
menyambut bulan Ramadhan apa? Apa targetmu? Apa yang akan engkau lakukan,
Apakah tahun ini Ramadhan engkau lebih baik dari tahun lalu?”
Habib Abdullah jawab “gak” lalu anak-anak mereka bertanya. Maka beliau
berkata kepada mereka “wahai anak-anakku, ketahuilah ini Ramadhan yang bakal
dateng dengan Ramadhan tahun lalu, ibadah Abah ga beda, ga lebih ga kurang
seperti kemaren, ga bertambah.”
Anak-anaknya berkata, “abah bagaimana, kenapa Cuma bisa nyuruh kita doang
supaya ibadah lebih baik dan lebih banyak. buktinya abah ibadahnya sama aja
seperti tahun lalu?” maka Habib Abdullah bilang, “Demi Allah, wahai anak-anakku,
aku ingin lebih baik. Masuk bulan Ramadhan ketaatanku bertambah kepada Allah. Ibadahku
lebih banyak, bahkan lebih banyak lagi mengkhatamkan Al-Qur’an. Bukan ga mau, keinginan
ada untuk bertambah. Tapi masalahnya kalian tahu, abah ini seumur hidup tidak
abah lewatkan melainkan untuk beribadah kepada Allah.”
Tidak berlalu sedetikpun umurnya Habib Abdullah melainkan dalam ketaatan
kepada Allah swt. Bayangin setiap hari beliau berdzikir “la ilaha ilallah
muhammadurrasulullah” 250.000 kali, bersholawat kepada Rasulullah SAW sebanyak
250.000 kali setiap hari. Berdzikir “Ya Allah Ya Allah” 250.000. Setiap malam
Sholat Witir 11 rakaat dengan membaca 10 Juz dari Al Qur’an dari kecil sampai beliau
wafat tak pernah beliau tinggalkan.
Habib Abdullah bilang, “kalian tahu, tidak satu detikpun berlalu melainkan
dalam ketaatan kepada Allah SWT? Nah ini Ramadhan mau dateng, abah pengen ibadah
lebih bertambah, khatam Qu’ran lebih banyak, ketaatan lebih giat lagi. Cuma masalahanya
keinginan ada, tapi waktunya ga ada. Semuanya udah digunakan untuk taat kepada
Allah SWT. Mau nambahin ibadah yang baru kaga ada.” Kemudian beliau berkata
kepada anak beliau, “apakah ada dari kalian waktu sedikit aja, abah mau beli?”
Cuma masalahnya waktu kita semua dibagi rata sama Allah. Makanya kita
pintar-pintar manfaatin waktu yang kita miliki. Jangan sampai waktu Ramadhan
berlalu begitu saja. Kita harus siap-siap dari sekarang. Kita kumpul sama
keluarga-keluarga kita, ajak mereka untuk sambut bulan Ramadhan. Kita buat apa
dan bagaimana target yang ingin dicapai selama di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai
Ramadhan tahun ini sama aja seperti tahun kemaren supaya kita jadi orang yang
mulia di sisi Allah swt.
Semoga Allah bimbing kita di jalan yang diridhoi Allah. Bulan Rajab udah
berlalu kita minta balikin lagi ga bisa. Ini Ramadhan yang akan datang kita ga
tau bakal kita dapetin apa ga, kita cuma berharap kepada Allah SWT. Tapi umur ga
ada yang tahu. Berapa banyak orang yang undur taubatnya, entar, entar. .... . Kalau
kita ingin ibadah mempersiapkan diri kita dari sekarang saatnya jangan
ditunda-tunda, jangan diundur-undur lagi.
Mudah-mudahan Allah kasih keberkahan bakal kita sekalian di bulan Rajab
yang telah berlalu. Insya Allah menjadi saksi dihadapan Allah supaya Allah masukin
ke dalam surga. Dan ini bulan Sya’ban semoga Allah beri keberkahan untuk kita
dan sampaikan kita di bulan suci Ramadhan dalam keadaan sehat, dalam keadaan taat,
dalam keadaan taqwa, dan diridhoi Allah SWT. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar