Kamis, 04 Juli 2013

Habib Ahmad bin Novel - PERSIAPKAN DIRI MEMASUKI BULAN SUCI RAMADHAN

Rekaman Tausiyah
PERSIAPAN MEMASUKI BULAN SUCI RAMADHAN
Habib Ahmad bin Novel
Di Majelis Habib Ali Al Habsyi Kuwitang – 24 Juni 2012

Ketahuilah bahwasannya Nabi Muhammad SAW itu kalo masuk bulan Rajab beliau itu langsung berdoa kepada Allah SWT. di dalam doanya beliau saw meminta kepada Allah swt, agar Allah memberikan kepadanya keberkahan di bulan rajab dan di bulan sya'ban, kemudian beliau saw meminta kepada Allah agar dikasih panjang umur.

Banyak di antara kita minta sama Allah supaya dikasih panjang umur, Nabi juga minta supaya dipanjangkann umurnya tapi untuk apa? Untuk apa? untuk bisa memasuki bulan Ramadhan.

Tuh lihat tujuan Rasulullah bakal ape ? biar dipanjangin sampe bulan Ramadhan. emang  ade ape di bulan suci Ramadhan?

Ade ada duit yang banyak? ga!, ada jabatan yang tinggi? ga!, ada kesenangan dunia? ga!.

Bulan suci Ramadahan adalah bulan ibadah, bulan ketaatan kepada Allah, bulan Al-Qur'an.

Bulan Al Quran yang sebentar lagi bakal datang, semoga Allah kasih panjang umur pada hadirin sekalian, sehingga berjumpa di bulan Ramadhan dalam keberkahan dan rahmat, dalam taat, dan dalam keadaan yang diridhoi Allah swt.

Bulan Ramadhan yang bakal datang, butuh persiapan dari kita keimanan yang kuat, sebab Al Imam Ghazali beliau mengatakan, kita manusia ketika hidup di dunia banyak dari kita yang meyibuki diri kita dengan kesibukan dunia sampai kebakaran.


Padahal beliau mengatakan imaan seseorang di antara kita seorang muslimin klo satu minggu dia khususkan 1 hari aja untuk waktu bakal Allah swt yaitu hari jum'at. Klo orang mukminin dulu gitu ketemu hari jum'at udah dikhususkan bakal ibadah. Khusus bakal Allah swt. Terus disebutkan lagi, Allah ga minta banyak satu bulan aja, dari 12 bulan yang banyak cuma 1 bulan yaitu di bulan suci Ramadhan.

bulan Ramadhan butuh persiapan dari kita. Jangan sampai bulan Ramadhan yang bakal datang ini keadaan kita sama saja seperti tahun lalu. Karena Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad pernah mengutip, bahwasannya barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarennya maka dikatakan orang yang rugi. Dan orang yang sekarangnya yang hari ininya lebih buruk daripada hari kemaren maka dikatakan orang yang dilaknati oleh Allah. Tapi orang yang berhasil, orang yang sukses di sisi Allah SWT adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemaren.

Habib Abdullah bin Husein, Guru dari gurunya Habib Ali, beliau dan keluarga besar beliau kalau sudah memasuki bulan Sya’ban kaya gini, beliau mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan. Mungkin banyak di antara kita juga siap-siap. Siap siap pakaian, bikin kue, bikin makanan, lebaran masih jauh udah dipikirin.

Tapi beliau bukan pakaian dan urusan perut yang disiapin. Habib Abdullah dan keluarganya dari jauh jauh hari dari bulan Rajab masuk udah dipersiapkan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Beliau mempersiapkan keluarga besar semua mempersiapkan memasuki bulan Ramadhan.

Mempersiapkannya bagaimana? Membandingkan. Bulan Ramadhan tahun lalu bagaimana keadaan saya dengan Allah? Berapa kali saya khatam Al-Qur’an? Ramadhan tahun ini kudu lebih banyak. Tahun lalu bagaimana hubungan saya dengan Allah di bulan Ramadhan? Tahun ini musti lebih baik hubungan saya dengan Allah. Mereka ingin Ramadhan tahun ini harus jauh lebih baik dalam ketaatan, dalam ibadah, dalam semangat menjalankan perintah Allah SWT.

Ketika mereka sudah mempersiapkan diri mengatur ibadah apa yang ingin dicapai di bulan Ramadhan. Berapa kali mau khatam Al-Qur,an, berapa raka’at ibadah. Apa yang beliau persiapkan semuanya? beliau duduk memanggil keluarga besarnya anaknya, cucunya, keponakannya semua dikumpulin. Ketika mereka berkumpul, Habib Abdullah bin Husein membicarakan kepada mereka tentang keistimewaan dan kemuliaan bulan suci Ramadhan, bahwa pahala dilipatgandakan oleh Allat SWT, Anugerah diberikan dan  segala kemudahan baigi umat Nabi Muhammad SAW diberikan oleh Allah di bulan suci Ramdhan.

Kemudian setelah dibicarakan kemuliaan, keistimewaan, dan keagungan bulan suci Ramadhan, Habib Abdullah bertanya kepada anaknya dan keluarga besarnya. Ditanya anaknya yang paling tua, “Apa persiapanmu menyambut bulan suci Ramadhan?” Dijawab oleh anaknya “Abah, insya Allah bulan Ramadhan masuk, saya punya target mau khatam Qur’an setiap hari, mau ibadah begini dan begitu, intinya Ramadhan tahun ini ketaatan saya pada Allah lebih baik, ibadah saya lebih bagus dari Ramadhan tahun lalu.”

Lalu anak yang kedua ditanya, anak ketiga ditanya dan semua ditanya satu per satu. Hingga mereka semua menjawab Ramdahan tahun ini lebih baik dari Ramadhan tahun lalu, ibadah bertambah lebih banyak. Kemudian, anak-anak dan semua bertanya kepada Habib Abdullah bin Husein, “dan engkau wahai Abah, persiapanmu menyambut bulan Ramadhan apa? Apa targetmu? Apa yang akan engkau lakukan, Apakah tahun ini Ramadhan engkau lebih baik dari tahun lalu?”

Habib Abdullah jawab “gak” lalu anak-anak mereka bertanya. Maka beliau berkata kepada mereka “wahai anak-anakku, ketahuilah ini Ramadhan yang bakal dateng dengan Ramadhan tahun lalu, ibadah Abah ga beda, ga lebih ga kurang seperti kemaren, ga bertambah.”

Anak-anaknya berkata, “abah bagaimana, kenapa Cuma bisa nyuruh kita doang supaya ibadah lebih baik dan lebih banyak. buktinya abah ibadahnya sama aja seperti tahun lalu?” maka Habib Abdullah bilang, “Demi Allah, wahai anak-anakku, aku ingin lebih baik. Masuk bulan Ramadhan ketaatanku bertambah kepada Allah. Ibadahku lebih banyak, bahkan lebih banyak lagi mengkhatamkan Al-Qur’an. Bukan ga mau, keinginan ada untuk bertambah. Tapi masalahnya kalian tahu, abah ini seumur hidup tidak abah lewatkan melainkan untuk beribadah kepada Allah.”

Tidak berlalu sedetikpun umurnya Habib Abdullah melainkan dalam ketaatan kepada Allah swt. Bayangin setiap hari beliau berdzikir “la ilaha ilallah muhammadurrasulullah” 250.000 kali, bersholawat kepada Rasulullah SAW sebanyak 250.000 kali setiap hari. Berdzikir “Ya Allah Ya Allah” 250.000. Setiap malam Sholat Witir 11 rakaat dengan membaca 10 Juz dari Al Qur’an dari kecil sampai beliau wafat tak pernah beliau tinggalkan.

Habib Abdullah bilang, “kalian tahu, tidak satu detikpun berlalu melainkan dalam ketaatan kepada Allah SWT? Nah ini Ramadhan mau dateng, abah pengen ibadah lebih bertambah, khatam Qu’ran lebih banyak, ketaatan lebih giat lagi. Cuma masalahanya keinginan ada, tapi waktunya ga ada. Semuanya udah digunakan untuk taat kepada Allah SWT. Mau nambahin ibadah yang baru kaga ada.” Kemudian beliau berkata kepada anak beliau, “apakah ada dari kalian waktu sedikit aja, abah mau beli?”

Cuma masalahnya waktu kita semua dibagi rata sama Allah. Makanya kita pintar-pintar manfaatin waktu yang kita miliki. Jangan sampai waktu Ramadhan berlalu begitu saja. Kita harus siap-siap dari sekarang. Kita kumpul sama keluarga-keluarga kita, ajak mereka untuk sambut bulan Ramadhan. Kita buat apa dan bagaimana target yang ingin dicapai selama di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai Ramadhan tahun ini sama aja seperti tahun kemaren supaya kita jadi orang yang mulia di sisi Allah swt.

Semoga Allah bimbing kita di jalan yang diridhoi Allah. Bulan Rajab udah berlalu kita minta balikin lagi ga bisa. Ini Ramadhan yang akan datang kita ga tau bakal kita dapetin apa ga, kita cuma berharap kepada Allah SWT. Tapi umur ga ada yang tahu. Berapa banyak orang yang undur taubatnya, entar, entar. .... . Kalau kita ingin ibadah mempersiapkan diri kita dari sekarang saatnya jangan ditunda-tunda, jangan diundur-undur lagi.

Mudah-mudahan Allah kasih keberkahan bakal kita sekalian di bulan Rajab yang telah berlalu. Insya Allah menjadi saksi dihadapan Allah supaya Allah masukin ke dalam surga. Dan ini bulan Sya’ban semoga Allah beri keberkahan untuk kita dan sampaikan kita di bulan suci Ramadhan dalam keadaan sehat, dalam keadaan taat, dalam keadaan taqwa, dan diridhoi Allah SWT. Aamiin

0 komentar:

Posting Komentar