Minggu, 17 Juli 2011

Sepak Terjang PKL

Praktek Kerja Lapangan atau yang biasa disingkat dengan PKL adalah salah satu kompetensi di mana siswa SMK akan mempraktekkan ilmunya di dunia kerja yang sudah didapat di sekolah. Dan ini juga merupakan salah satu syarat untuk kelulusan. Tapi faktanya yang aku alami bukan praktek kerja melainkan praktek menjadi "OB"nya karyawan. Kenapa aku sampai bicara seperti itu? Apa karena aku tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau keinginanku? Mungkin saja iya! Karena sejatinya PKL yang seharusnya dijadikan ajang para siswa untuk mengembangkan diri dan menyiapkan diri untuk siap kerja nantinya setelah lulus SMK malah dijadikan seperti budak. Mungkin karena kami yang notabenenya hanya seorang siswa SMK yang sedang belajar dan belum memiliki ilmu yang mumpuni seperti karaywan yang lainnya. Tapi bukankah kami prakerin untuk belajar sekaligus praktek tentang cara kerja di sana?! Bukannya disuruh-suruh untuk melakukan ini dan itu seakan-akan kami adalah Office Boy dengan status pelajar. Sampai suatu hari aku mendapat mandat dari sekolah untuk mendirikan stand foto untuk PSB dan aku izin satu hari untuk tidak PKL. perasaan aku sangat senang saat itu karena bisa bebas dari PKL dan akan berada di sekolah lagi. Dalam hati aku berkata supaya mereka tau rasanya tidak ada anak PKL yang membantu mereka saat bekerja. Jahatnya aku hehe
Aku bekerja sebagai Customer Service di tempat PKL di sebuah perusahaan industri kardus. Mungkin kalian akan berpikir bahwa pekerjaanku adalah mengangkat atau menerima telepon yang masuk seperti yang aku pikirkan sebelumnya. Tapi itu sangat jauh berbeda, aku PKL di sana hanya untuk membantu karyawan Customer Service seperti mengirim fax Puschase Order (PO) ke pelanggan, fotocopy, mangantarkan PO ke ruang akunting, mengarsipkan PO, mengantarkan memo ke PPC, mengantarkan memo internal ke PPC, Ruang Produksi, Ruang Gudang Kertas, ke Dispatch, dan ke Ruang Manager, mengantarkan SPCH ke ruang Prodev, mengantarkan Proof Print ke Ruang Art, kadang mengantarkan titipan, dan schedule pengiriman ke karyawan lain di bidang yang berbeda. Cukup ribet bukan?  Baru baca aja udah puyeng deh pasti hehe. Namun di saat tidak ada pekerjaan dari mereka, aku bisa baca buku. Karena memang pekerjaan ku di CS tergantung dari karyawan di sana.
Itulah kenapa awalnya aku sangat tidak suka PKL dan hampir melakukan pekerjaan di sana sebagai beban. Mungkin itulah sisi di saat aku masih belum menerima tugas ku di tempat PKL dengan ikhlas karena pekerjaan tersebut lebih cocok untuk anak Administrasi Perkantoran bukan Multimedia seperti aku, dan memandang PKL dari sisi buruknya saja. Namun semakin hari aku mulai merasa
nyaman berada di sana. Aku mulai berbaur dengan karyawan di sana, aku merasa aku seperti anak mereka karena mereka memperlakukan aku dengan sangat ramah. Saat aku izin kedua kalinya untuk acara ekstrakulikuler di sekolah, aku mulai mengkhawatirkan pekerjaan di sana. Aku khawatir dengan karyawan di sana jika aku tidak ada, mereka pasti kerepotan karena tidak ada yang membantu. Pikiranku pun mulai sedikit berubah, yang awalnya aku sangat tidak suka disuruh-suruh oleh mereka, kini aku manganggap pekerjaan di sana sebagai sarana belajar untuk ikhlas  dan untuk membantu mereka.

Aku pun mulai memahami pekerjaan di kantor dengan memperhatikan pekerjaan karyawan di sana dan sistem kerja mereka. Aku sering bertanya kepada karyawan di sana tentang proses pembuatan kardus atau hal-hal lainnya yang membuat aku penasaran. Biasanya aku paling lama kalau mengantarkan memo ke PPC karena aku selalu memperhatikan orang-orang yang sedang membuat design gambar untuk kardus dan mesin-mesin yang bekerja samapi pernah pembimbingku menelpon karyawan PPC agar aku segera kembali ke ruang marketing.
Guruku bertanya tentang apa saja yang sudah aku dapat saat PKL, beliau menasehatiku bahwa yang  paling penting adalah belajar mengenal lingkungan. Selama di sana aku berusaha memahami tentang seluk beluk perusahaan bahwa untuk sebuah pabrik kertas pun butuh kerja sama dari semua elemen karyawan untuk dapat memuaskan pelanggan. Dan aku memahami bahwa semua profesi di sana mulai dari OB sampai Direktur perusahaan mempunyai peran penting untuk kemajuan perusahaan. Di sini lah aku mulai belajar untuk ikhlas menerima segala sesuatu, menghargai orang dan memahami betapa orang tua kita telah bekerja keras untuk menunjang kehidupan kita sebagai anaknya. dan dari sini pun aku mulai belajar untuk selalu berpositif thinking bahwa Allah pasti punya rahasia indah kenapa aku PKL ditempatkan di CS.

1 komentar: